Posted SMK DWI WARNA SUKABUMI |
SUKABUMI - Pemerintah Kabupaten Sukabumi pecahkan rekor Muri dengan memakan telur puyuh terbanyak. Di mana 100.000 telur tersebut dimakan secara serentak oleh 30.160 anak sekolah di tujuh kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Anak sekolah tersebut terdiri dari 70 sekolah yang ada di tujuh kecamatan. Di mana 50 SD, 12 SMP dan 8 SMK/SMA. Dengan meliputi Kecamatan Palabuhan - ratu, Warung Kiara, Simpenan, Ci - kakak, Cisolok, Cikembar dan Cidadap.
Kepala Dinas Badan Ketahan Pangan Kabupaten Sukabumi, Asep Sugianto mengatakan, pemakanan telur tersebut, selain untuk mengajak anak kecil agar mengonsumsi makanan bergizi dan berprotein tinggi, juga memerkenalkan lebih luas bahwa Sukabumi sebagai pemasok telur puyuh terbesar. “Anak yang sedang tumbuh harus banyak memakan makanan bergizi dan protein tinggi, salah satunya ialah telur puyuh,” .
Asep menambahkan, jika dibandingkan dengan telur ayam, telur puyuh jauh lebih murah. Selain itu, satu telur ayam proteinnya sebanding dengan tiga telur puyuh. “Kalau satu telur ayam seharga Rp 2.000, tiga telur puyuh hanya Rp900. Jelas dengan kandungan protein yang tinggi namun harga lebih ekonomis,” ucapnya.
Sementara itu, Manager Muri, Gerry Benedik Suryana Putra mengatakan, pemecahan rekor tersebut mengalahkan makan telur rebus terbanyak di Solo yang berjumlah 16.000. “Ini masuk kategori superlatif, di mana kategorinya terukur,” tuturnya. Namun lanjut dia, untuk spesifik terhadap telur puyuh, baru kali ini yang memecahkan rekor. Sebab sebelumnya hanya telur ayam. “Secara spesifik belum tercatat di Muri. Hanya makan telur terbanyak saja,” bebernya.
Penjabat Bupati Sukabumi Achadiat Supratman mengatakan, pemecahan Muri ini merupakan moment penting. Namun bukan hanya pemecahannya, tetapi telur puyuh yang dimakan siswa tersebut. Sebab, hal ini penting bagi peningkatan kualitas SDM terutama anak sekolah. “Telur puyuh banyak mengandung protein, sehingga cocok untuk pertumbuhan siswa sekolah dalam meningkatkan SDM,”